Diketahui saat ini Uya Kuya telah resmi menjadi anggota DPR bersamaan dengan sang istri, Astrid Kuya. Baru beberapa waktu jalani tugasnya sebagai anggota dewan, Uya sudah mendapatkan hal tak terduga.
Ia diancam oleh salah seorang warga melalui DM Instagram. Mulanya warga bernama Erni menyampaikan permasalahan ekonominya dengan sang suami yang terjerat utang pinjol imbas judi online.
Tak main-main, utang warga tersebut mencapai Rp 120 Juta. Jika Uya tak bersedia membayarnya, sang artis diancam tak akan lagi dipilih. “Kalo tidak saya tidak akan mencobloks mas Uya tahun depan. Mohon segera ditanggapi! [sic!]” bunyi ancaman untuk Uya.
Namun Uya tak gentar, ia berikan penjelasan gamblang singgung tugas anggota DPR. “1. Dapil gw Jakarta 2 (Jakpus, Jaksel dan Luar negeri ), Jadi warga Purwakarta gak bisa coblos gw. 2. Gw DPR RI bukan DPRD , bini gw yg DPRD. 3. Baru tau kalo tugas DPR juga harus bayarin pinjol karna judol 4. tahun depan gak ada Pemilu tapi 2029 5. Coba hubungin @bramastavrl yg dapilnya Purwakarta,” tangapan Uya yang ia tulis dalam keterangan unggahannya.
Sadar namanya dimention, Verrell Bramasta langsung beristighfar. “Astaghfirullah 😅,” balas Verrell Bramasta. Mengingat ia juga merupakan anggota DPR. Sedang netter lainnya juga tak ketinggalan untuk ikut tinggalkan komentar.
”Astaghfirullahalaaziim,Dia yang berutang masa orang lain disuruh bayar, makin aneh saja,” komentar seorang netter. “Mas uya saya juga hutang bakwan sama tempe mendoan dua, tiga tahu goreng, kopi dua gelas belum bayar bantu saya mas, saya di uni Sovyet mas [sic!],” timpal yang lain. “Ya Allah ngakaaaak guling2 bukan kasihan tp ketawa dah [sic!],” celetuk lainnya.
”Sabar aja emang orang lagi gabut dan susah suka kurang sehat jadi ngetiknya asal [sic!],” tambah yang lain. “Astaga, saya baru baca sampai tugas DPR langsung gak bisa berhenti 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣mas @king_uyakuya gimana tu, maaf mas saya bantu doa ya,” seloroh lainnya. “Gatau malu anjir…yang utang siapa,yg bayar siape. Keluarga bukan,kenal kaga,minta orang yg bayarin. Sejak kapan anggota dewan bayarin utang orang [sic!],” imbuh yang lain lagi.
